Kg Malaysia Raya, Kg. Malaysia Tambahan dan Pangsapuri Seri Malaysia merupakan kawasan perumahan yang terletak di KM5, Lebuhraya Besraya, Sungai Besi, Kuala Lumpur. Kampung Malaysia Raya merupakan penempatan orang Melayu yang pertama wujud di Sungai Besi sejak tahun 1969. Kemudian diikuti dengan kewujudan Kg. Malaysia Tambahan pada tahun 1973.
terkadangtransit bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi pecinta solo traveling khususnya low budget dan haus akan pengalaman, berikut ini sih lebih ke o
Jadisuami ngajakin saya buat beli tiket kereta Penang (Butterworth)-Kuala Lumpur buat tanggal 23 Juli. Tempat beli tiket keretanya ada di stasiun KL sentral. Saya lupa dimana tepatnya, tapi ada petunjuk arahnya kok jadi gampang nyarinya. Ternyata beli tiket Butterworth-Kuala Lumpur di Malaysia itu sama aja kayak di Indonesia.
Surabaya- Amsterdam: 17 jt pakai SQ via Singapore or 22jt pakai Garuda (ya cuma 2 flight itu yg minim transit) Kul-Amsterdam: 5 jt (pas promo) pakai Emirates/Malaysian airline. So bedanya lumayan sih.
Belajardari pengalaman transit di Kuala Lumpur sebelumnya maka untuk transit kali ini gue minta stop over 1 hari di Kuala Lumpur. Waktu satu hari itu mau gue maksimalkan buat jalan-jalan di Kuala Lumpur terutama mejeng di Twin Tower Petronas yang kesohor itu.
Salamto all readers, | Pengalaman Menginap di Hotel Corus, Kuala Lumpur untuk 2 Hari 1 Malam #PusingKLDulu | Al-fatihah buat Kak Najah bestfrieds kak Fatin Liyana yang baru sahaja meninggal dunia last week. Aku memang suka tengok dorang punya friendship dari sebelum kawen sampailah selepas kawen. Betullah orang kata, nyawa tak kenal usia sekarang ni.
kalautransit aja ga perlu visa / biaya apapun , cukup tunggu aja di airport sampe penerbangan selanjutnya ke yang dituju.
Rasasaus sambalnya pun berbeda dengan yang ada di Indonesia. Setelah selesai makan, kami segera kembali ke penginapan karena sudah capek jalan-jalan seharian dengan naik LRT. Baca Juga: Makassar - LCCT - KL Sentral Kuala Lumpur Hari Pertama (1) : Batu Caves Kuala Lumpur Hari Kedua : Putrajaya Kuala Lumpur Hari Ketiga : Genting Highlands
PENGALAMANTRAVELLING SINGAPORE & KUALA LUMPUR BERSAMA GIZIDAT Pertama-tama saya mengucapkan Alhamdulillah ,karena mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan reward dari Gizidat . Dan perusahaan yang menaungi saya kurang lebihnya 5 tahun saya bekerja disini. Dari saya berkerja di Family Herbal poduk Gizidat inilah yang bisa membawa saya bisa berjalan-jalan ke dua Negara yaitu Singapore adan Malays
Kaliini saya naik KLM Asia dari Jakarta ke Kuala Lumpur. KLM Airlines adalah salah satu airlines yang memiliki rute Jakarta Amsterdam. Namun biasanya KLM Airlines ini transit dulu di Kuala Lumpur. Jadi bisa beli tiketnya untuk rute ke Kuala Lumpur saja. Harga tiket pesawat terbang KLM cuma 900 ribuan. Lebih baik naik ini daripada []
HotelDoubleTree by Hilton Kuala Lumpur menyambut Anda dengan kue hangat khasnya serta keramahan asli Malaysia nan istimewa. Berlokasi strategis di jantung ibu kota Malaysia serta terhubung ke bangunan perkantoran dan pusat perbelanjaan The Intermark, hotel di Kuala Lumpur ini hanya berjarak 10 menit dengan berjalan kaki dari Petronas Twin Towers dan Kuala Lumpur Convention Center.
28views, 0 likes, 0 loves, 0 comments, 0 shares, Facebook Watch Videos from hasrafchannel: PART 2 Pengalaman aku menanam ASPARAGUS di Kuala Lumpur (tanah rendah) selama 3 tahun sejak 2017-2020
SenaraiTempat Menarik di Kuala Lumpur Kuala Lumpur merupakan Ibu Kota Malaysia. Bandar metropolitan ini memang tidak pernah tidur. Ianya bukan sahaja terkenal sebagai pusat kewangan dan pusat pertembungan budaya, malah ianya juga menawarkan banyak tarikan dan tempat menarik untuk dilawati. Artikel ini ada menyenaraikan sebanyak 35 buah tempat menarik di Kuala Lumpur untuk anda []
KualaLumpur Pengalaman ke 10 Tempat Wisata di Kuala Lumpur "Gratis dan Wajib" Ini adalah kali pertama saya transit pesawat di Kuala Lumpur dengan jeda masa transit 12 jam. Saya landing di Kuala Lumpur pada pukul 12.00 p.m. dan akan take off lagi pada pukul 11.15 p.m.. Jeda tersebut saya manfaatkan untuk one day trip Kuala Lumpur.
Ulasandari karyawan Capgemini tentang gaji, kultur perusahaan, fasilitas, manajemen, keamanan kerja, jenjang karir, dan lainnya di Capgemini.
98Au. Stesen LRT KLCC Kamu mau jalan-jalan ke Kuala Lumpur, namun bingung dengan transportasi publik di sana? Tenang, ibukota Malaysia ini sudah memiliki moda transportasi yang sangat memadai kok. Sementara ibukota kita sedang berjuang menyelesaikan 1 jalur MRT, Kuala Lumpur udah punya 2 jalur LRT, 1 jalur monorel, 2 jalur kereta komuter, kereta bandara, dan 1 jalur MRT. Oke, cukup basa basinya, kita masuk ke pembahasan lebih detil. Secara garis besar, ada 2 macam jenis transportasi publik di Kuala Lumpur bus dan transportasi berbasis rel. Taksi nggak gue masukkin di sini ya. Dua-duanya murah dan nyaman kok. Memang belum se-rapid dan seekstensif MRT Singapura, tapi sudah jauh lebih baik dari Jakarta *pffft* Ngomong-ngomong, kamu merasa kesulitan dan bingung baca peta MRT / LRT kayak gini? Kalau mau belajar, simak panduan dari gue di Tips Menggunakan Peta MRT / LRT Untuk Pemula Kita mulai dulu dari transportasi berbasis rel karena jenis inilah yang lebih sering gue pakai waktu jalan-jalan di Kuala Lumpur kemarin. Ada 5 jenis transportasi berbasis rel di Kuala Lumpur KL Monorail, LRT light rapid transit, KTM Komuter, KLIA Ekspres / KLIA Transit, dan yang paling baru MRT Mass Rapid Transit. Kelimanya dikenal sebagai sebuah sistem bernama Klang Valley Integrated Rail Transit. Lalu apa bedanya, kakak? Panduan dalam bentuk video bisa disimak dalam video berikut Ehem. Begini, kak *benerin dasi* Pertama-tama, kamu harus tau apa stasiun tujuan kamu dan di mana stasiun keberangkatan kamu. Cara mengetahuinya ada 2, dengan cari artikel terkait di internet atau buka Google Maps. Makanya, bakal berguna banget kalo kamu sudah melengkapi diri dengan koneksi internet selama di Kuala Lumpur. Buat yang masih nyari-nyari, gue rekomendasiin banget JavaMifi. Seperti namanya, JavaMifi ini bukan SIM Card, tapi modem wifi atau disebut juga portable wifi. Ada sederet keunggulan kalo kamu pake JavaMifi Praktis, nggak perlu gonta-ganti SIM Card yang berpotensi bikin hape rusakSatu mifi bisa dipake rame-rame, hemat!Bisa digunakan di lebih dari 160 negaraFree delivery ke seluruh Indonesia, juga bisa diambil di storeUntuk wifi Malaysia, harga mulai dari dengan kuota 600MB ++ per hari!Mendukung Same Day Order juga lho Buat kamu yang juga bakal bolak-balik dalam sebulan, tersedia juga paket bulanan seharga KLIK DI SINI buat info dan pemesanan. KL Monorail Line Kuala Lumpur memiliki 1 jalur laluan monorel dari KL Sentral ke Titiwangsa, melalui kawasan bisnis dan perkantoran. Seluruh stasiun dan jalur KL Monorail adalah melayang elevated, setiap rangkaian terdiri dari 2 dan 4 gerbong. Desain interior kereta diisi dengan bangku-bangku penumpang yang ditata dengan saling membelakangi. Gerbong dilengkapi dengan pintu otomatis, AC, papan rute, dan informasi pemberitahuan stasiun berikutnya. Stasiunnya sendiri cukup bersahaja, hanya berupa 2 buah peron di bawah naungan atap lengkung yang ditopang rangka baja, tanpa AC atau vendor-vendor komersil seperti ATM dan penjual makanan. Ada pintu pembatas peron, tapi dibiarkan terbuka terus, nggak otomatis terbuka dan tertutup. The white-yellow KL Monorail Tiket dapat dibeli di vending machine. Perhatikan, ada vending machine yang hanya khusus menerima koin, jadi jangan sampai salah antre. Pertama-tama, pilih nama laluan line yang akan digunakan, yaitu Laluan Monorel, lalu pilih stasiun tujuan. Layar akan menampilkan jumlah biaya yang dibutuhkan, tugasmu adalah menyesuaikan jumlah tiket yang akan dibeli. Masukkan seluruh uang yang dibutuhkan menurut total harga yang ditampilkan. Kamu akan menerima token sekali jalan dan kembalian jika ada. Tempelkan token pada Entry Gate untuk memasuki peron. Setibanya di stasiun tujuan, masukkan token ke dalam slot Exit Gate untuk membuka pintu. Jadi jangan harap bisa simpen token-nya kayak di MRT Singapura ya, hehe. KL Monorail platform Inside the KL Monorail KL Monorail terintegrasi dengan LRT di Stasiun Hang Tuah. Sebagai contoh, kamu berangkat dari Masjid Jamek menuju Bukit Bintang. Saat membeli tiket, kamu langsung memilih Laluan Monorel di mesin tiket, meskipun Masjid Jamek bukanlah stasiun monorel. Naik LRT Laluan Ampang / Sri Petaling di Masjid Jamek, transit di Hang Tuah, dan langsung berpindah ke peron KL Monorail tanpa perlu membeli tiket lagi. Paham ya? Jangan terkecoh dengan Stasiun KL Sentral, Bukit Nanas, dan Bukit Bintang. Stasiun monorel KL Sentral terpisah dengan peron LRT, pun Stasiun Bukit Nanas yang juga terpisah dengan Stasiun LRT Dang Wangi dan Stasiun Bukit Bintang yang terpisah dengan Stasiun MRT Bukit Bintang. Jalur pejalan kaki yang menghubungkan Stasiun Monorel Medan Tuanku dan Tune Hotel KL KL Monorail di kawasan Medan Tuanku Monorail KL dapat digunakan untuk menuju KL Sentral, Bukit Bintang, dan KL Tower dengan turun di Stasiun Bukit Nanas. Baca Juga Rekomendasi 5 Penginapan Murah di Kuala Lumpur, Malaysia LRT Light Rapid Transit Ada 2 jalur laluan untuk LRT, yakni Laluan Ampang / Sri Petaling dan Kelana Jaya. Seluruh jalur Ampang / Sri Petaling ada di atas tanah on ground atau melayang elevated. Sementara LRT Kelana Jaya memiliki jalur di bawah tanah, tepatnya dari Stasiun Masjid Jamek sampai Ampang Park. Keduanya memiliki rangkaian gerbong yang lebih banyak daripada KL Monorail. Tapi di saat-saat sepi, LRT Kelana Jaya hanya dijalankan dengan 2 gerbong. Stasiun LRT lebih besar daripada stasiun monorel, beberapa dilengkapi dengan ATM dan penjual makanan atau minuman. Khusus buat stasiun-stasiun di bawah tanah, ada pintu otomatis yang membatasi peron dan jalur kereta. Kelana Jaya Line sudah menggunakan kereta nirawak driverless yang modern, sementara LRT Ampang / Sri Petaling masih dijalankan dengan masinis. Tempat duduk penumpang ditata saling berhadapan, dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti halnya kereta monorel. The RapidKL LRT and monorail coin Sleepy passengers inside the LRT The LRT train passing by Cara membeli tiketnya sama dengan cara membeli tiket monorel karena keduanya sudah terintegrasi. Selain token sekali jalan, kamu juga dapat menggunakan kartu Touch n Go TnG. Fungsi kartu ini seperti Flazz, jadi lebih untuk mempermudah dan mempermurah. Kalau di Singapura, TnG ini seperti kartu EZ Link, jadi harus diisi lagi saldonya kalau udah habis. LRT Kelana Jaya dan Ampang / Sri Petaling bertemu di Stasiun Masjid Jamek. Ingat, kamu nggak perlu membayar lagi kalau mau bertukar jalur. Dan ingat lagi, saat kamu akan menggunakan 2 jalur LRT bergantian, jalur yang kamu pilih saat membeli token adalah jalur yang digunakan di akhir perjalanan. Sementara dengan MRT, LRT bertemu di Stasiun Pasar Seni, Stasiun Merdeka, dan Stasiun Maluri. The LRT platform Queuing to get the vending machine. This happened in the early morning when the station just opened. Ampang Line, dulu bernama Star LRT, merupakan rapid transit pertama di Kuala Lumpur Untuk informasi lengkap tentang KL Monorail dan LRT juga RapidKL bus, silakan buka website MyRapid ini. Di situ kamu bisa mendapatkan informasi jalur, jam beroperasi, dll. Ada fitur Journey Planner juga untuk menghitung biaya perjalanan kamu. Jadi bisa mulai hitung-hitungan budget di sini. LRT Kelana Jaya dapat digunakan untuk mencapai KL Sentral, Petronas Twin Towers turun di Stasiun KLCC, Pasar Seni, dan Masjid Jamek. Stasiun Pasar Seni dapat kamu gunakan untuk menuju Central Market, Chinatown Petaling Street, dan sekitarnya. LRT Kelana Jaya di KL Sentral KLCC adalah salah satu stasiun bawah tanah di jalur LRT Sementara LRT Ampang / Sri Petaling dapat digunakan untuk menuju Masjid Jamek, Terminal Pudu Sentral turun di Stasiun Plaza Rakyat, dan Terminal Bersepadu Selatan turun di Stasiun Bandar Tasik Selatan. Baca Juga 6 Tempat di Kuala Lumpur yang Mungkin Kamu Belum Tahu Keretapi Tanah Melayu Selanjutnya adalah KTM Keretapi Tanah Melayu Komuter. Kereta api jarak dekat ini nggak terintegrasi dengan LRT dan monorel, jadi harus beli tiket sendiri. Tiket bisa dibeli dari vending machine atau loket petugas di stasiun. KTM Komuter biasa digunakan wisatawan menuju Batu Caves. Harganya murah banget! KL Sentral – Batu Caves aja cuma RM! Padahal itu jauh banget, sampai ke ujung lintasan. Meski murah, namun keretanya tetap nyaman lho. Ada kereta dengan tempat duduk saling berhadapan, ada juga yang kursinya berderet seperti kereta api kelas bisnis di Indonesia. Lintasan KTM Komuter berada menapak tanah on ground. Saat ini ada 2 jalur yang bisa kamu pilih Laluan Seremban dan Laluan Pelabuhan Klang Port Klang. KTM Komuter vending machine Kuala Lumpur KTM Komuter Inside the KTM Komuter Train Inside the KTM Komuter back to KL. This is the new armada. Nah, Keretapi Tanah Melayu KTM ini juga mengoperasikan kereta api antarkota ke berbagai kota di Malaysia, seperti Penang, Ipoh, Johor Bahru, sampai Padang Besar di ujung utara di mana kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Thailand. Tiketnya bisa kamu beli online di Bookaway. Baca Juga Tips Jalan-Jalan Hemat di Singapura dan Kuala Lumpur KLIA Ekspres / KLIA Transit Sementara itu, KLIA Ekspres dan KLIA Transit lebih didedikasikan sebagai alat transportasi dari dan ke Bandara, baik KLIA maupun KLIA 2 Airport. Kereta dan lintasannya sama, hanya saja kalau KLIA Transit memiliki 3 stasiun perhentian di Bandar Tasik Selatan Terminal Bersepadu Selatan, Putrajaya, dan Salak Tinggi. Tarif KLIA Ekspres adalah 55 RM nggak pakai nawar, sementara tarif KLIA Transit bergantung dengan stasiun mana yang menjadi tujuan. Klik di sini untuk membeli tiket KLIA Ekspress secara online. Tiket dapat dibeli dari vending machine kalau kamu punya kartu kredit atau stored value card lainnya dan loket petugas. Interior di dalam kereta sungguh elegan, kursi-kursi empuk berderet 2-2 di bawah pencahayaan keemasan, dengan lantai yang dilapisi permadani empuk. Asyiknya lagi, ada wifi gratis di dalam kereta! 😀 Setelah gue perhatikan, ongkos KLIA Ekspres yang 55 RM itu masih lebih mahal daripada ongkos KLIA Transit KL Sentral – Putrajaya lalu disambung Putrajaya – KLIA 2 total RM. Nah, tips jitu gue ini bisa kamu pakai buat cobain kereta bandara ini dengan harga yang lebih murah, hahaha. Informasi lengkap untuk KLIA Ekspres dan KLIA Transit bisa kamu buka di website kliaekspres, terutama untuk jadwal dan biaya perjalanan. KLIA Transit station at KL Sentral. You can see the locket and the vending machines. KLIA Transit card The KLIA Transit train Inside the KLIA Transit train MRT Mass Rapid Transit Saat ini, Kuala Lumpur sudah memiliki 1 jalur MRT bernama MRT Sungai Buloh – Kajang, atau disingkat MRT SBK. Jalurnya digambarkan dengan warna hijau tua pada peta di atas. MRT memiliki kereta yang lebih panjang dan stasiun yang lebih besar daripada LRT. Kamu dapat menggunakan MRT untuk mencapai Pasar Seni dan Bukit Bintang. Di kedua stasiun itu, MRT sudah terintegrasi dengan LRT Kelana Jaya untuk Stasiun Pasar Seni dan Monorail KL untuk Stasiun Bukit Bintang. Jalur MRT dari Pasar Seni hingga Maluri adalah jalur bawah tanah underground, selebihnya adalah jalur melayang elevated. Tulisan tentang MRT saya ulas khusus di artikel ini Berkenalan dengan MRT Kuala Lumpur Nah, buat kamu yang mau berkeliling kota dengan bus atau “basâ€, dalam bahasa Melayu, ada opsi yang disediakan, yaitu bus RapidKL dan Go-KL. RapidKL ini bisa dibilang sudah memonopoli urusan transportasi di Kuala Lumpur. Selain bus RapidKL itu sendiri, monorel dan LRT pun berada di bawah otorisasinya. Walaupun bukan sebuah sistem BRT bus rapid transit seperti TransJakarta yang memiliki koridor sendiri, namun bus RapidKL tetap dapat diandalkan karena rute dan armadanya cukup banyak. RapidKL bus. Source Wikipedia Bus ini identik dengan warna putih – biru yang mengguyur eksteriornya. Kamu bisa naik dan juga turun di halte, berupa sebuah ruang khusus di trotoar dengan bangku panjang yang dinaungi atap melengkung, dipertegas dengan sebuah papan rambu lalu lintas yang memuat logo bus. Pembayaran dilakukan di dalam bus dengan memasukkan uang ke dalam kotak kecil di samping pak sopir. Bisa juga dengan tap kartu kalau kamu punya, karena tidak ada kembalian untuk uang tunai. Kabar gembira buat kamu yang nggak mau repot-repot bayar naik bus! Naik aja bus Go-KL, gratis! Kamu tinggal naik dari halte, duduk anteng, dan sampai tujuan tanpa keluar uang sepeser pun. Hihihi. Saat ini Go-KL sudah memiliki 4 jalur, bisa kamu gunakan untuk mengunjungi Menara Petronas, Chinatown, Pasar Seni / Central Market, dan destinasi lainnya. GoKL map A purple-line GoKL bus passing by Inside the GoKL Bus. Crowded! Walaupun sebenarnya Go-KL didedikasikan untuk pelancong, tapi — tentu saja — warga lokal pun nggak mau kehilangan kesempatan ini. Kapan lagi bisa naik bus gratis? Jadi jangan kaget kalau busnya penuh dan kamu harus berdiri sepanjang jalan. Tapi, demi nama penghematan, sedikit pengorbanan kayak gitu nggak masalah lah yaaa. Selain dengan membeli token untuk single trip, kamu juga bisa menggunakan kartu Touch n Go atau disingkat TnG. Semacam STP atau EZ-Link kalau di Singapura. TnG dapat digunakan di bus, monorel, LRT, dan Komuter. Praktis! Harganya 10 RM, minimal top up juga 10 RM, bisa dibeli di Stesen Petronas dan stesen-stesen lainnya. Terima kasih untuk abang Rusydan Muhammad yang sudah menambahkan informasi ini di kolom komentar 😀 Sebagai informasi, Kuala Lumpur juga sedang membangun sebuah proyek MRT mass rapid transit yang akan menjangkau daerah metropolitan Klang Valley ini. MRT direncanakan akan memiliki 3 line, ditargetkan mampu mengangkut penumpang setiap harinya! Armadanya jelas berjumlah lebih banyak, memiliki kapasitas lebih banyak dari LRT ditargetkan memiliki interval kedatangan setiap menit, dan dijalankan secara otomatis dengan sistem. Saat ini, baru line Kajang – Sungai Buloh yang dibangun lintasan berwarna hijau tua pada peta di atas. Nah, sekarang sudah paham ya dengan sistem transportasi publik di Kuala Lumpur ini. Ada monorel, LRT, Komuter, KLIA Ekspres / Transit, bus RapidKL, dan bus Go-KL. Sebenernya adalagi bus kota yang lebih tua dan sederhana, namanya Metrobus. Tapi kayaknya udah jarang digunakan seiring dengan majunya moda transportasi yang baru. Tetapkan tujuanmu, pelajari petanya, siapkan uang pas, then you’re ready to rock this city!
Halo teman-teman, sebelumnya artikel pengalaman pertama kali liburan ke Penang Malaysia ini pernah saya tulis di blog satunya. Karena blog tersebut sudah campur aduk, maka saya akan fokuskan menulis tentang travel di blog ini. So ceritanya sedikit saya perbaharui namun tidak merusak cerita saya tahun 2019 lalu ini. Penang merupakan pulau kedua setelah Langkawi, Malaysia yang saya kunjungi. Pulau menarik yang juga dikenal dengan kota tuanya ini merupakan Situs Warisan Budaya UNESCO. Penang termasuk kota atau pulau yang mempunyai aneka ragam budaya, meskipun begitu dengan keanekaragaman masyarakatnya aman dan tentram. Oh iya Penang juga terkenal dengan keanekaragaman kulinernya, yang pastinya menggugah selera para traveler. Kesempatan saya untuk melakukan kunjungan ke Penang pun penuh dengan drama, disebabkan kali ini saya pergi traveling dengan membawa 2 orang teman yang pada awalnya hanya berniat holiday ke ibukota Malaysia Kuala Lumpur saja. Tak ada satupun niat dari mereka untuk pergi ke Penang, apalagi dengan kondisi mereka yang saat itu lagi bokek. Namun karena waktu liburan yang singkat, saya coba usaha untuk meyakinkan mereka untuk juga mengunjungi pulau Penang aka Pinang. Dan alhamdulillahnya saya berhasil, mereka mau saya bujuk untuk mengunjungi pulau atau negara bagian federasi Malaysia ini. Oh iya Fyi, Penang terletak di kawasan barat semenanjung Malaysia dan beribukota George Town. Untuk bisa sampai di Penang dari Kota Pekanbaru tempat domisili saya mengharuskan untuk transit di Kuala Lumpur, dengan 2 kali penerbangan tentunya. Pemesanan tiketpun sudah saya lakukan jauh-jauh hari kala AirAsia melakukan promo saat itu, dan saya mendapatkan tiket Kuala Lumpur – Penang PP seharga IDR 280K saja. Sedangkan Pekanbaru – Kuala Lumpur saat itu dapat tiketnya IDR 700K PP Karena harga yang lebih murah ini pula saya urungkan niat saya untuk menggunakan transportasi darat/ bus ke Penang saat itu. Meski dengan menggunakan pesawat saya harus berangkat dari Kuala Lumpur Penang jam 10 malam waktu Malaysia. Dalam perjalanannya pun saat transit saya lebih banyak menghabiskan waktu di sekitar Bandara KLIA saja. Makan siang di Quizinn by RASA Food Court, shalat, berkeliling bandara dan sisanya istirahat saja sambil menunggu waktu berangkat ke Penang. Oh iya Untuk bisa sampai ke Pulau Pinang ini membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam saja. Penang International Airport/ Shutterstock Alhamdulillahnya pada akhirnya saya berangkat dan sampai di Penang International Airport, yang ternyata bandaranya lebih besar dari pada Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru. Saya yakin bandara ini lebih baik karena adanya rute penerbangan internasional Ga perlu waktu lama, kami pun menuju hostel yang sudah kami pesan melalui Agoda sebelumnya. Hostel yang kami pesan berada di daerah Lebuh Chulia Kota George Town dan untuk bisa sampai ke sana kami menggunakan Grab Car. Niatnya dari awal memang ingin menggunakan transportasi publik seperti Bus, namun karena sudah malam tidak ada bus yang beroperasional. Kami sampai saja sudah menujukkan pukul setengah 12 malam. The Frame Guesthouse The Frame Guesthouse menjadi pilihan kami untuk menginap Akhirnya tak sampai 40 menit saya pun sampai di penginapan yang sudah saya pesan. Saya menginap di The Frame Guesthouse. Hostel yang tepatnya berlokasi di 168, Lebuh Chulia, Georgetown, Penang, Malaysia. Ya sederhana saja karena melihat bintang dan review positif plus harganya yang lumayan untuk kantong saya dan teman-teman akhirnya kami memilih hostel ini. Adapun alasan lain karena memang hostel ini dekat dengan berbagai tujuan atua destinasi yang saya inginkan semisal Street Art in George Town yang jaraknya hanya 20 meter saja, Kapitan Keling Mosque dekat hanya 40 meter saja. Hostel ini juga sangat dekat dengan Sri Mariamman Temple, Khoo Kongsi, Museum Camera dan Penang Peranakan Mansion. Nilai plus kalau malam, hostel ini juga dekat dengan Chulia Street Night Hawker Stalls di mana merupakan pusat jajanan malam yang ada di George Town. Hostel yang nyaman Proses check-in di penginapan ini juga cukup cepat, apalagi resepsionis hostel ini bisa berbahasa Indonesia meski cengkok melayunya lebih banyak. Harganya untuk satu orangnya per malam dipatok IDR 80K di mana dalam 1 kamar ada 8 tempat tidur campir. Untuk bagian kamar mandi di luar, ya kaya hostel pada umumnya. Fasilitas lain adalah kita mendapatkan sarapan gratis, ara ruang untuk nonton bersama, membaca dan lainnya. Dan pastinya tak perlu membayar deposit ketika check in. So haru pertama ini hari perjalanan untuk menuju Penang saja hingga menginap di The Frame. Liburan ke Penang – Day 2 Rapid Penang Bus Seperti biasanya kalau pergi liburan, di mana selalu bangun lebih pagi. Selain untuk persiapan mengunjungi berbagai destinasi juga karena takut mana tau kamar mandinya penuh karena digunakan wisatawan lain. Tujuan pertama selama di Penang adalah mengunjungi Penang Hill yang letaknya berada di Air Itam. Dari hotel menuju ke destinasi pertama ini kami menggunakan grab car lagi dengan jarak tempuk sekitar 15 – 20 menit. Sebenarnya bisa juga menggunakan transportasi publik, cuma lagi-lagi karena berfikir untuk efisiensi waktu lebih baik naik grab saja. Kalau menggunakan Rapid Penang bus kami harus berputar-putar dulu dan berhenti di tiap halte yang ada, sehingga membuat jarak tempuh menjadi lama sekitar 1 setengah jam. Penang Hill aka Bukit Bendera Destinasi pertama Penang Hill Penang Hill juga lebih dikenal dengan sebutan Bukit Bendera ini merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjuingi selama berliburan di George Town. Letaknya berada di dataran paling tinggi di pulau ini, di mana Bukit Bendera letaknya berada di ketinggian 821 meter di atas permukaan laut. Dari atas puncaknya kita sebagai wisatawan bisa langsung melihat panorama kota George Town dari ketinggian, plus ikon terkenal lainnya Penang Bridge. Nah untuk bisa sampai puncak dari destinasi ini, kita akan naik menggunakan Penang Hill Railway yang sudah dibangun sejak tahun 1906 – 1923. Memang jalan menuju puncak terlihat lurus, tapi tetap saja medan yang dilalui menanjak tajam, bikin ngeri – ngeri sedap spot jantung. Naik Kereta menanjak di Penang Hill Railway Untuk menggunakan kereta ini kita dipatok biaya RM30 per orang pp. Untuk naik kereta kita juga di wajibkan antri agar tidak berebut. Pilihan duduk yang pas adalah bagian kereta di depan/ atas dan ketika turun di bawah. Saya sempat khawatir dengan alur pendakian ini, karena tanjakannya cukup menantan dengan kemiringan 45 derajat. Tapi saya buang jauh-jauh perasaan dan pemikiran aneh-aneh, fokus bisa sampai ke atas. Kapasitas kereta menurut petugas yang saya tanya adalah bisa menampung hingga 100 orang. Jalan yang menanjak curam Sebelum sampai di puncak, kereta akan berhenti beberapa kali dan di beberapa station. Sedangkan untuk tujuan saya sendiri adalah langsung ke puncak Bukit Bendera. Selain bisa menikmati panorama dan pemandangan kota, dari puncak kita juga bisa berkunjung ke berbagai atraksi lainnyam semisal Owl Museum, Love Lock dan The Habitat yang terkenal dengan hutan hujannya. Pemandangan dari bukit Bendera Kek Lok Si Temple Kek Lok Si Temple Puas memandangi alam, dokumentasi sana-sini akhirnya kami lanjutin berkunjung ke testinasi populer lainnya. Tak jauh dari Penang Hill kami mengunjung lokasi atau destinasi bersejarah yang juga digunakan sebagai tempat beribahadah. Kek Lok Si Temple, atau kuil Budha yang sudah berumur 1 abad lamanya di mana juga menjadi kuil terbesar di Asia Tenggara. Jika dilihat melalui google maps jaraknya hanya 2,8 KM saja dari Penang Hill. Jujur saja entah kenapa di kota saya Pekanbaru, tempat – tempat ibadah seperti ini jarang dijadikan juga sebagai destinasi wisata atau terbuka untuk umum. Ntah pemerintahnya yang kurang tanggap atau memang dibuka hanya untuk agama tertentu saja agar ibadah mereka lebih kusuk. Jadi ketika mengunjungi kuil ini ya saya sangat antusias sekali. Berfoto dengan background Pagoda Kek Lok Si Temple Saat saya mengunjungi kuil ini tak banyak orang yang datang beribadah, entah karena memang masih pagi atau bisa saja karena memang bukan jam ibadahnya. Jika diperhatikan arsitektur dari Kek Lok Si Temple memiliki campuran ornamen Tiongkok dengan gaya Thailand di mana terlihat banyak warna merah. Di dalam komplek kuil ini sendiri ada beberapa bagian kuil yang besar dan ada pula kuil yang memiliki pagoda. Berfoto atau mengabadikan tidak pernah membosankan Kegiatan saya sendiri ya sama seperti traveler umumnya, mendokumentasikan berbagai foto juga melihat bagaimana sejarah dari kuil ini. Pagoda di Kek Lok Si Temple Sedikit saran untuk teman-teman yang berkunjung ke Kek Lok Si Temple ini, ada baiknya membawa air mineral agar tidak kehausan. Maklum saja komplek kuil ini lumayan besar. Namu ntak perlu khawatir, tetap ada warung yang berjualan di lantai dasar kuil. Sedangkan untuk bisa berkeliling di kawasan atau komplek kuil ini tak ada biaya khusus, namun jika ingin naik ke atas pagoda setiap pengunjung diwajibkan membayar uang masuk sebesar RM 2 saja. di dalam Pagoda Kek Lok Si Temple Pada saat kami mengunjungi komplek kuil ini pun kami tak dapat eksplor ke keseluruhan kuil karena memang sedang ada pebaikan. Setelah puas dan tengah hari, kami pun berinisiatif balik ke penginapan, karena memang baju kaos yang kami gunakan sudah basah dengan keringat dan bau matahari. Lagi – lagi kami menggunakan Grab, namun dengan supir seorang ibu – ibu. Entah kenapa di dalam mobil kami diam seribu bahasa, karena bingung mau gunakan bahasa melayu atau inggris. Well sementara itu dulu cerita liburan ke Penang pada part 1, selanjutnya bisa baca lanjutnyannya pada part 2.
pengalaman transit di kuala lumpur